SEJARAH KECAMATAN TEWAH

Menurut penuturan tokoh-tokoh Suku Dayak Ngaju yang dikenal dengan istilah “TETEK TAUM” yang menceritakan riwayat-riwayat kejadian-kejadian yang terdahulu, antara lain tokoh-tokoh yang dikenal seperti TAMBUN dan BUNGAI yang bermukim di Tumbang Pajangei.

Meneliti fakta/catatan/penuturan dari orang-orang tua bahwa ada seorang tokoh yang bernama HENTAK sekitar abad ke XII telah mendirikan Rumah Betangnya disuatu pemukiman yang disebut namanya dengan gelar ( TANDAK LEWU) yaitu “ LEWU TATAU HANYI ULEK RUNDUNG NUSA SUGIH BATENGKAH PENYANG” (Bahasa Sangiang).

Pada suatu ketika secara tiba-tiba terjadi keanehan sebuah sungai di seberang pemukiman Betang Hentak lalu menghilang tanpa ada bekas dan terdengar suara musik kesenian seperti suara Gendang, Gerantung, Kangkanong, Tarai, Kecapi, Rebab seolah-olah seperti ada upacara adat Tiwah.

Suara tersebut juga terdengar oleh penduduk pemukiman Pajangei yang secara kebetulan menjala ikan sampai ke pemukiman Hentak, sehingga terjadi kesalah pahaman, mengapa tokoh Hentak mengadakan Upacara Tiwah secara diam-diam tanpa mengundang penduduk tetangga. Namun hal ini diadakan penelitian yang sebenarnya ternyata Hentak Juga sama-sama mendengar suara bunyi-bunyian tersebut.

Pemukiman tersebut semakin berkembang dan tokoh-tokoh yang memimpin silih berganti secara berurutan mulai dari :

  1. HENTAK
  2. KUYAN
  3. KANDANG
  4. AWUNG
  5. NYAI MANYANG
  6. NYAI BALAU, Suaminya bernama RADEN LAUT mereka tidak mempunyai anak (Tamanang).
  7. KENYAPI, diangkat sebagai TEMANGGUNG, dan kemudian Temenggung Kenyapi memberi nama pemukiman tersebut dengan nama “TEWAH” yang berasal dari kata “TIWAH” dengan mengingat peristiwa yang terjadi pada masa HENTAK.

Dari fakta tersebut Tim Perumus Sejarah Kota Tewah menetapkan Hari Jadi Kota Tewah dihitung mulai tahun 1866, dengan mengambil tiap-tiap tanggal 19 bulan Mei yang secara kebetulan bahwa tiap-tiap bulan Mei merupakan Hari Tahun Baru bagi umat Hindu Kaharingan.

 Hari Jadi Pemerintah Kecamatan Tewah.

Dibawah Asisten Wedana diangkat Kepala Wilayah yang merangkap Wilayah Miri dan Rungan, sehingga di Tewah diangkat KENAN SANDAN sebagai Kepala Wilayah sejak tahun 1945 sampai dengan 1947 kemudian diganti oleh SINDEM UNJUNG terhitung mulai tahun 1947 sampai dengan 1948, kemudian diganti oleh ENGGON RUNJAN mulai tahun 1948 sampai dengan 1949,kemudian diganti oleh DONI BUON sehubungan dengan pembentukan Wilayah Tingkat II Kapuas pada tahun 1951, yang selanjutnya membentuk wilayah Pemerintah Kecamatan, untuk Kecamatan Tewah telah diangakt DONI BUON sebagai Camat Kepala Wilayah Kecamatan yang mulai bekerja sejak tanggal 19 Mei 1951.

Dengan demikian maka sejak tanggal 19 Mei 1951 dijadikan Hari Jadi Pemerintah Kecamatan Tewah. Walaupun sudah terbentuk Wilayah Tingkat II Kapuas dan masing-masing Wilayah Kecamatan namun Tingkat II Kapuas masih di bawah Tingkat I Kalimantan Selatan.

Oleh karena itu tokoh-tokoh Tewah disamping ikut dalam perjuangan merebut Indonesia Merdeka, juga berperan dalam memperjuangkan terbentuknya Propinsi Kalimantan Tengah, hal tersebut dibuktikan dengan adanya kongres GKDI ke-IV di Tewah tahun 1954 yang mendesak Pemerintah Pusat untuk segera membentuk Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah di Palangka Raya.

Sehingga pada tahun 1957 Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah diresmikan. Dengan demikian untuk wilayah Kecamatan Tewah tercatat secara berturut-turut nama Pimpinan Wilayah yaitu yang dimulai :

No Nama Tahun Jabatan
1. Kenan Sendan 1945/1947 Asisten  Wedana
2. Sindem Ujung 1947/1948 Asisten  Wedana
3. Enggon Runjan 1948/1949 Asisten  Wedana
4. Doni Buon 1949/1953 Camat
5. Helmud Syipir 1953/1955 Camat
6. S. Toemon 1955/1957 Camat
7. Gunther Jaga 1957/1960 Camat
8. Santri Abas 1960/1962 Camat
9. Henimus Akar 1962/1964 Camat
10. Hery Sandan 1964/1966 Camat (Kebakaran Tewah ke I)
11. Valirius Ibrahim 1966/1968 Camat
12. Viktor B. 1968/1971 Camat
13. Sadat Aini. BA. 1971 Camat (Pemilu ke I)
14. Ilmi Hasim. BA. 1971/1977 Camat (Kebakaran Tewah ke II)
15. Ukar Sandi. BA. 1977/1979 Camat (Pemilu ke II)
16. Gunther Jaga, SmHK. 1979/1982 Camat (Pemilu ke III)
17. Skelton Magat 1982/1986 Camat
18. Tusi Gandjur Ahad. BA. 1986/1990 Camat (Pemilu ke IV)
19. Drs. Rupuk J. Tunjang 1990/1993 Camat (Pemilu ke V)
20. Jamin S. Rahmat 1993/1995 Camat
21. Sukardie Berthy. BA. 1995/2001 Camat (Pemilu ke VI-1997, pemilu VII-1999 dan kebakaran III 1996)
22. Drs. Madang Y. Tupak 2001/2002 Camat
23. Drs. Yumida Yosefh 2002/2009 Camat (Pemilu ke VIII-2004 dan kebakaran IV 2005)
24. Drs. Tasa Torang 2009/2012 Camat
25. Barthel, SE,M.Si 2012/2018 Camat
26. Hengky Panto, S.Sos 2018/2020 Camat
27. Ir. Rawei, MT 2020/2022 Camat
28. Hendra Surya, S.E.,M.M 2022/Sekarang Camat

Demikian ikhtisar secara singkat riwayat terbentuknya Hari Jadi Kota Tewah yang dihitung sejak tahun 1866 sampai 2024 yang berarti sudah mencapai umur 158 tahun dan Hari Jadi Pemerintah Kecamatan Tewah dihitung sejak 1951 yang berarti sudah mencapai umur 73 tahun.

Dimana masyarakat Tewah sudah merayakannya selama 4 tahun berturut-turut sejak tahun 1996 dengan berbagai kegiatan perayaan antara lain seperti ; Tahun 1999 diadakan Pesta Pelestarian Pusaka Adat yang diundang hadir beberapa tokoh Gaib Shur Lewu Tewah melalui Tawur antara lain :

  1. Patahu Tewah
  2. Sangumang
  3. Darung Dahiang Pulu Mata Tantan Bukit Kaminting
  4. Busu Lilang Tumbang Babakan Langit
  5. Kariu 300
  6. Antang Sawang Tumbang Nusa
  7. Antang Karamu Hurung Betung
  8. Antang Ranggam Tumbang Biwit
  9. Pandih Batu Tumbang Kahayan (Ijin Tumbang Kahayan)
  10. Patahu Tumbang Pajangei.

Demikian riwayat singkat Hari Jadi Pemerintah Kecamatan Tewah